Thursday, June 21, 2018

Tujuan Penetapan Harga


Kita sudah mengetahui bahwa harga bisa mempertimbangkan berapa banyak suatu produk itu akan terjual, misalkan saja sebuah permen A mempunyai harga Rp. 500, terdapat permen B yang serupa dengan permen A dengan harga Rp. 300. Kita pasti akan membeli permen B bukannya permen A. Itu ialah gambaran simpel bahwa harga bisa menjadi pertimbangan pembeli suatu produk.


Berikut merupakan tujuan dari penetapan harga :

1. TUJUAN BERORIENTASI PADA LABA

Dalam teori klasik ekonomi menyuarakan bahwa tiap-tiap perusahaan pasti akan memilih harga yang bisa ,menjadikan laba tertinggi. Tujuan yang seperti itu dikenal dengan istilah maksimalisasi laba. Akan melainkan dalam era persaingan global seperti saat ini dimana persaingannya sungguh-sungguh rumit dan banyak yang mempengaruhi daya saing perusahaan sehingga maksimalisasi laba sulit tercapai. Penyebab itu semua ialah sungguh-sungguh sulit untuk memperkirakan berapa jumlah produk yang akan terjual pada tingkat harga tertentu, dengan kata lain perusahaan tidaklah mungkin mengetahui tingkatan harga berapa untuk bisa menempuh maksimum laba.

Oleh karena itu sekarang banyak perusahaan yang menggunakan pendekatan target laba, dimana tingkat laba dari perusahaan sesuai dengan kemauan sebagai target laba. Ada dua macam jasa yang umum digunakan, ialah target merjin dan juga target ROI. Target marjin ialah target laba suatu produk yang disuarakan oleh persentase yang menandakan rasio dari laba terhadap penjualan. Walaupun target ROI ialah target laba suatu produk yang bisa disuarakan sebagai rasio laba terhadap investasi total yang dilaksanakan perusahaan dalam wujud fasilitas produksi dan juga aset yang mendorong dalam produk hal yang demikian.

2. TUJUAN BERORIENTASI PADA VOLUME

Selain untuk mencari laba, ada juga perusahaan yang mempertimbangkan harga yang berorientasi pada volume atau yang lebih dikenal dengan istilah volume pricing objectives. Harga kan diatur agar bisa menempuh volume penjualan tertentu, pangsa pasar atau poin penjualan. Tujuan yang seperti ini banyak digunakan oleh perusahaan yang bergerak dalam bidang penerbangan, pendididkan, perusahaan tour and travel, dan sebagainya. Pada perusahaan penerbangan ,biaya yang akan dikeluarkan dalam sekali terbang tidak jauh berbeda bila penumpang penuh ataupun tidak. Karena itu banyak perusahaan penerbangan yang berusaha untuk menggunakan harga spesial agar meminimalkan jumlah tempat duduk yang kosong.

3. TUJUAN YANG BERORIENTASI PADA CITRA

Selain kedua tujuan hal yang demikian, ada juga perusahaan yang mempertimbangkan harga suatu produk yang berorientasi pada citra perusahaan. Suatu perusahaan bisa mempertimbangkan harga yang tinggi untuk menyusun ataupun mempertahankan citra perusahaan yang prestisius. Sementara itu harga yang rendah bisa digunakan perusahaan untuk memperoleh citra tertentu, sebagai teladan bahwa harga produk hal yang demikian ialah harga yang termurah dalam kawasan hal yang demikian. Pada dasarnya penetapan harga tinggi atau rendah bertujuan agar meningkatnya persepsi pelanggan terhadap semua bauran produk yang ditawarkan.

4.TUJUAN STABILITAS HARGA

Dalam suatu pangsa pasar dimana para konsumennya sungguh-sungguh peka terhadap harga, bila perusahaan kita menurunkan harga bisa dipastikan bahwa pesaing kita juga ikut menurunkan harga pula. Dalam situasi yang seperti ini yang mendasari adanya tujuan stabilitas harga dalam industri tertentu yang produknya sudah terstandarisasi. Pendekatan ini dilaksanakan dengan jalan mempertimbangkan suatu harga agar bisa mempertahankan kekerabatan yang stabil antara harga perusahaan dan juga harga pemimpin industri.

5.TUJUAN LAINNYA

Dalam hal ini penetapan harga bisa mencegah masuknya pesaing, mempertahankan kesetiaan para konsumen, mendorong untuk penjualan ulang, ataupun agar bisa menghindari campur tangan dari pemerintah. Adapun perusahaan non-profit mempertimbangkan harga untuk tujuan yang berbeda. Dengan tujuan yang sudah dibeberkan diatas bisa mempengaruhi strategi bersaing suatu perusahaan. Tujuan penetapan harga haruslah konsisten dengan sistem yang dicapai oleh perusahaan dalam menempatkan posisi relatif dalam pesaing. Misalkan saja perusahaan kita berorientasi untuk memperoleh laba, tanpa memperdulikan harga pesaing.

Tidak ini sesuai digunakan pada situasi, ialah :

·         Walaupun adanya pesaing

·         Perusahaan beroperasi pada kapasitas produksi yang maksimum
·         Harga bukanlah atribut yang sungguh-sungguh penting bagi tiap-tiap konsumen

Tidak ini berbeda bila perusahaan kita berorientasi pada volume, yang akan dilandaskan pada strategi untuk bisa menumbangkan pesaing perusahaan. Adapun stabilitas harga didasarkan pada tuntutan persaingan. Untuk orientasi volume dan stabilitas perusahaan kita hendaknya bisa mengukur perbuatan-perbuatan apa saja yang akan dilaksanakan pesaing. Walaupun tujuan berorientasi pada citra, perusahaan akan senantiasa menghindari persaingan dengan sistem diferensi produk ataupun dengan sistem melayani segmen pasar khusus.

No comments:

Post a Comment

Diet Kalori Untuk Mengurangi Berat Badan

Kalori diterapkan untuk menghitung banyaknya energi dalam makanan dan minuman. Nah, sekiranya kita ingin menurunkan berat badan, salah s...