Ada yang mengatakan, "apabila berharap kaya, jadilah
penjual yang hebat." Pernyataan hal yang demikian memang tak bisa
disangkal. Nah, kita sebagai komponen dari masyarakat juga semestinya
berhati-hati. Pasalnya, penjual yang hebat pasti memiliki trik agar barang
dagangannya laris manis. Tak jarang pula mereka bermain bandel dengan cara
memberikan 'penawaran perangkap'. Jangan hingga kita menjadi sasaran empuk para
penjual bandel hal yang demikian. Kita juga semestinya bisa jitu menghadapi
para penjual yang melayangkan trik menjualnya pada kita. Jangan hingga terbuai
oleh tawaran maut penjual yang hebat sekalipun.
Dikala ini, kita hampir tak bisa lepas dari iklan beraneka
produk dan jasa yang muncul di setiap pandangan kita. Dikala jaman masih
konvensional dulu, pemasaran tradisional bisa datang dalam format door to door,
melainkan kini seiring dengan perkembangan teknologi dunia maya, strategi dan
cara pemasaran telah kian canggih, yaitu dalam format komputerisasi. Dikala
bangun di pagi hari malahan kita tak bisa lepas dari iklan. Iklan hal yang
demikian mendatangi Anda melalui telepon seluler, televisi, radio dan memancing
kita untuk menjadi lebih konsumtif.
Ada sebuah pernyataan lagi yang tak kalah populer yaitu
"hemat pangkal kaya. Pertanyaannya yaitu, bagaimana bisa berhemat apabila
kita tetap terus berbelanja? Untuk menjawab pertanyaan hal yang demikian, kami
akan membantu Anda untuk bisa berhemat dengan memberikan tips cerdas menyiasati
cara pemasaran dalam format perangkap dari promosi iklan yang nyaris setiap
dikala kita saksikan. Mari langsung kita simak tips-tips nya.
1. Jebakan Diskon Fiktif
Dikala Anda menerima penawaran diskon bombastis, biasanya
memasuki momen tertentu seperti lebaran, tahun baru, atau launching produk
tertentu, biasanya penjualan hal yang demikian senantiasa dibumbui dengan
rangkaian paket diskon fantastis seperti diskon Up to 90 %, beli 2 bisa 3, Big
Sale Promo Termurah, Cicilan Tanpa Bunga dan sebagainya. Diskon hal yang
demikian beberapa besar hanyalah “fiktif” alias akal-akalan pihak penjual
dengan memainkan emosi pembeli dalam format gimik marketing yang menarik.
Kenapa dikatakan fiktif? Coba saja Anda periksa harga wajar
dari produk hal yang demikian. Untuk mengetahuinya, silahkan berselancar dan
cari berita di beberapa toko online, supplier dan sebagainya untuk
memperbandingkan harga. Setelah Anda peroleh harga dasar atau harga wajar dari
produk hal yang demikian, karenanya Anda akan kaget berapa profit yang didapat
dengan memberikan program promo bombastis hal yang demikian. Margin profit bisa
sama dengan tanpa promo, melainkan karena di balut dalam paket gimik marketing
yang bombastis untuk menaikkan volume penjualan yang tinggi sehingga bisa
membuat profit pedagang berlipat ganda.
2. Jebakan Penawaran Eksklusif
Penawaran ini tak jarang digunakan untuk menjual produk
baju, makanan, dan properti. Anda mungkin pernah melihat promo “Tak Buka Cabang
di Daerah Lain”, “Beli Sekarang, harga naik pada bulan Februari 2016”, “Beli di
Pameran ini, Diskon Tarif Administrasi dan Cara”, dan beraneka strategi promosi lainnya.
Strategi ini cukup ampuh bagi orang yang memang telah lama mengharapkan produk
hal yang demikian, melainkan belum siap membeli dan akhirnya memaksakan diri
membeli produk pengaruh perangkap harga murah hal yang demikian. Benarkah
demikian?
Cek saja harga pasar produk hal yang demikian berapa.
Jikalau itu produk makanan bukan kemasan, memang tak bisa memperbandingkan
secara tepat karena berkaitan selera, melainkan apabila produk kemasan, tentu
bisa dengan mudah membandingkannya, demikian itu malahan dengan produk properti
atau baju. Anda bisa cek harga kewajaran produk hal yang demikian yang dijual
dan menarik rangkuman tentang penawaran eksklusif dan diskon yang ditawarkan
apakah murni diskon atau sekedar “diskon-diskonan” untuk menjebak orang agar
berbuat spekulatif membeli produk pada dikala waktu yang belum tepat, malahan
banyak diantaranya yang rela hingga hutang kartu kredit.
3. Jebakan Rayuan Salesman
Penjual yang tangguh yaitu mereka yang agresif dan gigih
dalam mengejar pelanggan mereka. Dengan semua cara dan cara, mereka menyebarkan
'perangkap' terhadap pelanggannya. Pembeli yang cerdas, tentu bisa memecahkan
rayuan maut salesman dengan jitu. Jebakan ini biasanya membuat pelanggan
membeli produk hanya untuk menyenangkan penjual atau agar penjual langsung
pergi dan tak mengganggu lagi. Secara psikis, pelanggan mudah terpengaruh untuk
membeli apabila mereka terkena rayuan dan perhatian dari penjual. Namanya juga
penjual, mereka telah terbiasa memainkan emosi pembeli agar membeli produk
mereka dengan beraneka alasan apa saja, yang penting produk terjual.
Jangan terkecoh. Dalam hal ini, kunci agar anda tak
terpengaruh yaitu tetap konsentrasi dikala berkomunikasi dengan penjual.
Jikalau tak memiliki kebutuhan atau harapan terhadap produk, tetap pada
pendirian hal yang demikian. Jangan mudah terbawa obrolan penjual yang
ujung-ujungnya memengaruhi Anda untuk membeli produknya apabila memang produk
hal yang demikian belum anda butuhkan.
No comments:
Post a Comment